Kamis, 09 Oktober 2014

TEOLOGI PAK DALAM KITAB SEJARAH



TEOLOGI PAK DALAM KITAB SEJARAH
Oleh : Rianto, M.M., M.Pd.K.
========================================================
BAB I
PENDAHULUAN

Dalam bab ini akan membahas tentang : latar belakang analisa teologi Pendidikan Agama Kristen (PAK) dalam Kitab sejarah ; rumusan masalah analisa teologi PAK dalam Kitab Sejarah ; tujuan Analisa teologi PAK dalam Kitab Sejarah dan manfaat analisa teologi PAK dalam Kitab Sejarah.
Latar Belakang Analisa Teologi PAK Dalam Kitab Sejarah

Dalam Kitab Suci Agama Kristen terdiri dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru dikenal dengan Alkitab.  Alkitab terdiri dari Perjanjian Lama (PL) ada 39 kitab, 929 pasal dan 23216 ayat sedangkan dalam Perjanjian Baru (PB) sebanyak 27 kitab, 260 pasal dan 7957 ayat. 
Kitab suci dibagi menjadi beberapa kitab, dalam PL ada Kitab Taurat yang terdiri dari Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan dan Ulangan ; Kitab Sejarah yang terdiri dari : Yosua, Hakim-hakim, Rut, I Samuel, II Samuel, I Raja-raja, II Raja-raja, I Tawarikh, II Tawarikh, Ezra, Nehemia, dan Ester ; Kitab Sastra terdiri dari Ayub, Mazmur, Amsal, Pengkotbah, dan Kidung Agung ; Kitab Nabi-nabi Besar terdiri dari : Yesaya, Yeremia, Ratapan, Yehezkiel dan Daniel; Kitab Nabi-Nabi Kecil terdiri dari : Hosea, Yoel, Amos, Obaja, Yunus, Mikha, Nahum, Habakuk, Zefanya, Zakharia dan Maleakhi.
Kitab Perjanjian Baru, dibagi menjadi kitab Injil terdiri dari : Kitab Matius, Markus, Lukas dan Yohanes; Kitab kisah para rasul dan Surat-surat Paulus yang terdiri dari Kitab Roma, I Korintus, II Korintus, Galatia, Efesus, Filipi, Kolose, I Tesalonika, II Tesalonika, I Timotius, II Timotius, Titus, Filemon dan Ibrani.  Dan kitab yang lainnya yaitu : Yakobs, I Petrus, II Petrus, I Yohanes, II Yohanes, 3 Yohanes, Yudas dan kitab Wahyu.
Kalau kita cermati berkaitan dengan tugas yang diberikan dosen kepada saya tentang analisa teologi PAK dalam Kitab Sejarah maka, saya akan memulai dengan analisa kitab-kitab dalam PL  yang terkandung di dalamnya adalah : Kitab Yosua dengan 24 pasal dan 658 ayat ; Kitab Hakim-hakim ada 21 pasal dan 618 ayat ; Kitab Rut dengan 4 pasal dan 85 ayat ; Kitab I Samuel dengan 31 pasal dan 811 ayat ; Kitab II Samuel dengan 24 pasal dan 695 ayat ; Kitab I Raja-raja dengan 22 pasal dan 817 ayat ; Kitab II Raja-raja dengan 25 pasal dan 718 ayat ; Kitab Ezra dengan 10 pasal dan 280 ayat ; Kitab Nehemia dengan 13 pasal dan 407 ayat dan terakhir kitab Ester dengan 10 pasal serta 167 ayat.  Dari data tersebut dapatlah kita mempunyai gambaran  bahwa kitab sejarah dengan total 249 pasal dan 7020.ayat.
Dari uraian di atas maka dapat diperoleh bahwa menganalisa kitab sejarah dalam konteks Pendidikan Agama Kristen (PAK), sangat penting, agar kita dapat berkaca dari kitab sejarah khususnya dalam pengelolaan PAK.

Rumusan Masalah Analisa Teologi PAK Dalam Kitab Sejarah

Rumusan masalah ini adalah  apakah dalam kitab sejarah PL ini ada pasal dan ayat- ayat  yang membahas atau menyinggung tentang pendidikan agama kristen ?

Tujuan Analisa Teologi PAK Dalam Kitab Sejarah
Tujuan analisa teologi PAK dalam kitab sejarah adalah untuk mengetahui gambaran tentang Pendidikan Agama Kristen  dalam Kitab Sejarah.




Manfaat Analisa Teologi PAK Dalam Kitab Sejarah
Manfaat analisa teologi dalam kitab sejarah adalah untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang Pendidikan agama Kristen dalam Kitab Sejarah khususnya dalam Perjanjian Lama.



























BAB II
DEFINISI TENTANG ANALISA TEOLOGI PAK DALAM KITAB SEJARAH


Dalam bab ini akan membahas tentang : Definisi analisa teologi PAK dalam kitab sejarah ; Kitab-kitab sejarah dalam PL ; Pendidikan Agama Kristen.

Definisi Analisa Teologi PAK Dalam Kitab Sejarah

Definisi Analisa
Dalam linguistik, analisa atau analisis adalah kajian yang dilaksanakan terhadap sebuah bahasa guna meneliti struktur bahasa tersebut secara mendalam. Sedangkan pada kegiatan laboratorium, kata analisa atau analisis dapat juga berarti kegiatan yang dilakukan di laboratorium untuk memeriksa kandungan suatu zat dalam cuplikan. Namun, dalam perkembangannya, penggunaan kata analisa atau analisis mendapat sorotan dari kalangan akademisis, terutama kalangan ahli bahasa.
Dalam wikipedia kata analisis adalah
kata serapan dari bahasa asing (inggris) yaitu analisys. Dari akhiran -isys bila diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi -isis. Jadi sudah seharusnya bagi kita untuk meluruskan penggunaan setiap bahasa agar tercipta praktik kebahasaan yang baik dan benar demi tatanan bangsa Indoesia yang semakin baik.[1]

Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi III (2001)

Analisis ana.li.sis [n] (1) penelitian suatu peristiwa atau kejadian(karangan, perbuatan, dsb) untuk mengetahui keadaan yg sebenarnya (sebab-musabab, duduk perkaranya, dsb); (2) Penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antarbagian untuk memperoleh pengertian yg tepat dan pemahaman arti keseluruhan; (3) Kim penyelidikan kimia dng menguraikan sesuatu untuk mengetahui zat bagiannya dsb; (4) penjabaran sesudah dikaji sebaik-baiknya;

Definisi Teologi PAK
Ilmu atau ajaran tentang Allah merupakan suatu definisi pokok yang cukup baik tentang teologi.  Allah umat Kristen adalah Oknum yang aktif, sehingga definisi yang mula-mula itu tadi harus diperluas meliputi karya-karya Allah serta hubungan-Nya dengan karya-karya itu,  jadi teologi juga berusahaan untuk memahami ciptaan Allah, khususnya manusia serta keadaannya, dan juga karya penebusan Allah dalam hubungan dengan umat manusia.
Menurut Millard J. Erikson bahwa definisi teologi adalah
Bidang studi yang berusaha untuk menyampaikan suatu pernyataan yang berhubungan secara logis tentang doktrin-doktrin iman Kristen, yang terutama berdasarkan Alkitab, ditempatkan dalam konteks kebudayaan pada umumnya, dikalimatkan dalam bahasa masa kini, dan berhubungan dengan masalah-masalah kehidupan.

Pendidikan Agama Kristen (PAK) merupakan bagian dari pendidikan Kristen. Dalam pelaksanaannya, pendidikan Kristen maupun pendidikan agama Kristen berjumpa dengan tantangan dan peluang. Aris Pongtuluruan mengidentifikasikan beberapa tantangan dan peluang yang dapat dujumpai dalam konteks ini. Menurutnya, tantangan yang dihadapi oleh pendidikan Kristen meliputi sumber daya manusia, pembiayaan, kondisi budaya dan agama yang masih beragam, dan kepedulian gereja yang masih kurang. Sementara peluang yang dapat dimanfaatkan antara lain tentang program pemerintah mengenai wajib belajar sembilan tahun, adanya organisasi Majelis Pusat Pendidikan Kristen (MPPK), dan mitra kerja baik yang ada di dalam maupun di luar negeri.[2]
Menurut Hieronimus (345-420), Pendidikan Agama Kristen adalah pendidikan yang bertujuan mendidik jiwa sehingga menjadi Bait Tuhan. “ Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."(Mat. 5:48)
Menurut Agustinus (345-430), PAK adalah pendidikan yang bertujuan mengajar orang supaya “melihat Allah” dan “hidup bahagia”.  Dalam pendidikan ini, para pelajar sudah diajar secara lengkap dari ayat pertama Kitab Kejadian,”Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.” Hingga arti penciptaan itu pada masa gereja sekarang.  Pelajaran Alkitab difokuskan pada perbuatan Allah.
Menurut Martin Luther (1483-1548), PAK adalah pendidikan yang melibatkan jemaat untuk belajar teratur dan tertib agar semakin menyadari dosa mereka dan bersukacita dalam firman Yesus Kristus yang memerdekakan.  Disamping itu, PAK memperlengkapi mereka dengan sumber iman, khususnya yang berkaitan dengan pengalaman berdoa, Firman tertulis (Alkitab) dan berbagai kebudayaan sehingga mereka mampu melayani sesama, termasuk masyarakat dan negara, serta mengambil bagian dengan bertanggung jawab dalam pesekutuan Kristen.
Menurut John Calvin (1509-1661), PAK adalah pendidikan yang bertujuan mendidik putra-putri gereja agar : 1) terlibat dalam penelahaan Alkitab secara cerdas sesuai dengan bimbingan Roh Kudus, 2) Turut ambil bagian dalam kebaktian dan memahami keesaan gereja, 3) Diperlengkapi untuk memilih cara-cara menjelaskan pengabdian diri kepada Allah Bapa, dan Yesus Kristus dalam pekerjaan sehari-hari, serta hidup bertanggung jawab di bawah kedaulatan Allah demi kemuliaan-Nya sebagai lambang ucapan syukur mereka yang dipilih dalam Yesus Kristus.
Dewan Nasional Gereja-gereja Kristus di USA (1952), menyatakan bahwa pendidikan agama Kristen adalah proses pengajaran agar pelajar semakin bertumbuh menafsirkan dan mempertimbangkannya dalam kehidupan sehari-hari.  Dalam hal ini, pendidikan agama Kristen memanfaatkan pengalaman beragama umat manusia sepanjang abad agar menghasilkan gaya hidup kritiani.  Tujuan pendidikan agama Kristen adalah memampukan orang menyadari kasih Allah sebagaimana dinyatakan dalam Yesus Kristus, dan  menanggapi kasih anak Allah, hidup sesuai kehendak Allah, dan bersekutu dengan sesama. John Dewey menyatakan bahwa pendidikan adalah membentuk manusia baru melalui perantara karakter dan fitrah, serta dengan mencontohkan berbagai peninggalan budaya lama masyarakat manusia. Frederick J.Mc. Donald, menyatakan bahwa pendidikan adalah proses atau kegiatan yang diarahkan untuk mengubah tabiat. 

Definisi Kitab Sejarah
Kitab sejarah adalah kumpulan kitab-kitab dalam perjanjian lama yang terdiri dari kitab Yosua, Hakim-hakim, Rut, I Samuel, II Samuel, I Raja-raja, II Raja-raja, I Tawarikh, II Tawarikh, Ezra, Nehemia, dan Ester.
Jadi dapat kita simpulkan bahwa analisa teologi PAK dalam Kitab Sejarah adalah Penguraian suatu pokok atas berbagai bagian  dan penelaahan pernyataan Allah kepada manusia untuk memperoleh pengertian yg tepat dan pemahaman arti keseluruhan dalam Pendidikan Agama Kristen dalam konteks kitab –kitab sejarah.



BAB III.
PEMBAHASAN TENTANG TEOLOGI PAK DALAM KITAB SEJARAH

Dalam perjanjian lama, pribadi pengajar PAK adalah Allah sendiri, para nabi, hakim, dan pemimpin lainnya.  kitab sejarah yang terdiri dari Yosua, Hakim-hakim, Rut, I Samuel, II Samuel, I Raja-raja, II Raja-raja, I Tawarikh, II Tawarikh, Ezra, Nehemia, dan Ester.  Maka dari itu kita mulai membahas satu persatu kitab yang ada dalam kitab sejarah :

Kitab Yosua
Yosua lebih dikenal dengan sebagai pahlawan daripada sebagai penulis kitab ini.  Baik tradisi maupun kitab ini sendiri mengakui bahwa banyak bahan tulisan berasal dari Yosua.  Sebagian berasal dari hasil kesaksian pandangan mata, tetapi kemudian seorang penyunting rupanya telah menyatukan semua bahan ke dalam bentuk yang kita kenal sekarang.
Apa yang diajarkan Yosua tentang Allah :
1.     Janji Allah (Yos. 23 : 14)
Yosua mengajarkan bahwa Allah menggenapi janjiNya.  Allah telah menjanjikan tanah itu kepada Musa dan berjanji bahwa Yosua akan memimpin bangsanya memasuki tanah kanaan.
2.     Kehendak Allah (Yos.13: 1 ; 18:3)
Yosua menegaskan bahwa Allah menginginkan umat-Nya untuk menguasai tanah itu seluruhnya. 
3.     Kebaikan Allah (Yos. 1:12 ; 6:16: 10:8)
Yosua menggambarkan kemurahan Allah yang telah memberikan negeri itu kepada bangsa Israel dan memberikan mereka kemenangan dalam pertempuran-pertempuran.  Bangsa Israel harus masih berjuang tetapi hasilnya sudah dapat dipastikan. Betapa besar anugerah yang Allah berikan kepada umatnya.
4.     Kuasa Allah (Yos. 3:7-17 ; 10 :2)
Yosua melukiskan bahwa Allah lebih berkuasa daripada pasukan tentara dan kota-kota, bahwa Dialah yang mengendalikan semua kejadian dalam alam semesta, bahwa Dia lebih besar daripada ketidaktaatan umatNya atau tipu muslihat bangsa lain, Dia juga dapat mengatasi kekurangan gairah umatnya.
Dalam konteks PAK, kitab Yosua mau mengatakan bahwa :
1.     Tujuan Pembelajaran
2.     Materi Pembelajaran
a.    Kekuasaan Allah
Allah tidak hanya dipandang sebagai Tuhan Perjanjian yang berdaulat atas seluruh bangsa Israel, tetapi juga sebagai Allah umat manusia, berkuasa atas seluruh dunia, yang berkuasa atas bangsa-bangsa dan alam semesta. Dia mempunyai kuasa untuk melaksanakan janji-janjinya


b.     Kesetiaan Allah
Salah satu yang memungkinkan bangsa Israel melihat perjanjian itu sebagai dasar dari kehidupan bangsa mereka adalah pengetahuan bahwa Allah dapat diandalkan sepenuhnya.
c.      Kasih
Dasar utama dari perjanjian adalah kasih. Kasih Allahlah yang memulai perjanjian itu dan memungkinkan kelanjutannya.  Tuntutan pertama terhadap manusia ialah bahwa ia harus mengasihi Allah. Tanpa Kasih hubungan dengan Allah tidak mungkin terwujud.
d.     Penyerahan
Yang Allah inginkan dari umatnya ialah penyerahan total, kesetiaan yang utuh dan pengabdian dengan sepenuh hati.  Semua ini berarti mengikuti kehendak Allah dalam setiap segi kehidupan Allah dalam setiap segi kehiduapan seperti diatur dalam perintah-perintah di dalam perjanjian.
3.     Metode Pembelajaran
4.     Kegiatan Belajar Mengajar
5.     Evaluasi Pembelajaran
Kitab Hakim-hakim
Kitab Hakim-hakim merupakan kitab yang penting karena memberikan gambaran mengenai hubungan antara Yosua, yang memimpin bangsa Israel masuk ke Kanaan, dengan Saul. Daud dan raja-raja Israel lainya. Selama masa hakim-hakim, Israel lambat laun belajar untuk menjadi suatu bangsa dan bukan lagi sebagai dua belas suku yang terdiri sendiri-sendiri.
Dalam kitab Hakim-hakim dalam konteks PAK adalah :
1.     Tujuan Pembelajaran
2.     Materi Pembelajaran
a.    Bahaya Sinkretisme
Sinkretisme adalah mencampurkan yang baik dan yang jahat, perkara-perkara Allah dan perkara-perkara manusia.  Ketika bangsa Israel memasuki Kanaan, mereka menemukan banyak agama yang dapat dipilih.  Tampaknya dewa-dewa orang Kanaan dapat membantu mereka untuk bertani dengan baik dan bertempur dalam peperangan.  Tetapi tata ibadah melanggar tata kesusilaan.   Orang Kanaan tetap tinggal disitu dan bekerja pada orang Israel. Agama orang Kanaan lambat laun memperlemah bangsa Israel dan merampas mereka dari Allah. Dalam konteks kita sekarang banyak orang kristen yang meninggalkan Kristus karena gara-gara pergaulan dan juga karena teman pergaulannya lain kepercayaan.  Di Indonesia ada 6 agama yang mana akan memperngaruhi dalam kehidupan orang Kristen.  Hal inilah dibutuhkan kedewasaan iman kita. Kita tetap mempertahankan akan iman kita dengan begitu banyak hantaman agama di sekitar kita.
b.    Hidup yang lama diganti dengan hidup yang baru
Orang Kristen diubahkan dari suatu cara hidup yang lama kepada cara hidup yang baru.  Sering kali perubahan ini menyebabkan krisis. Setelah diubahkan tidak ada jalan untuk berbalik.
c.    Pertobatan
Pertobatan merupakan satu-satunya syarat bagi pembebasan bangsa Israel.  Dan kita juga sebagai umat kristen harus bertobat karena untuk memulihkan hubungan kita kepada sang pencipta
3.    Metode Pembelajaran
4.    Kegiatan Belajar Mengajar
5.    Evaluasi Pembelajaran

Kitab Rut
Kitab Rut digambarkan sebagai kitab tentang kesetiaan manusia.  Kitab ini mau menceritakan tentang kehidupan bangsa Israel pada waktu itu.  Pada dasarnya kitab ini merupakan kisah persahabatan Rut dengan ibu mertuanya, Naomi.
Dalam kitab Rut ini mau mengatakan bahwa :
1.  Tujuan Pembelajaran
2.  Materi Pembelajaran
a.    Kebutuhan Manusia
Allah tidak pernah memberikan gambaran romantis tentang kebutuhan manusia.  Dalam Rut kita melihat suatu gambaran realistis mengenai keadaan yang gawat dari dua orang janda yang pada masa itu tidak mempunyai sarana pengangkutan.  Keadaan Naomi lebih buruk lagi karena ia adalah seoarang asing dari Moab. Allah dapat masuk ke dalam keadaan sosial yang paling gawat sekalipun dan mewujudkan rencanaNya melalui keadaan itu
b.  Kesetiaan
Penyerahan Rut kepada mertuanya merupakan suatu pernyataan kasih dan kesetiaan yang luar bisa. Allah menghargai kesetian itu.  Rut merupakan nenek moyang dari sang penebus.
c.   Campur Tangan Allah
Campur tangan Allah dalam kehidupan Rut adalah karena Allah mempunyai rencana untuk umat manusia.  Betul apa yang di atas dikemukakan bahwa Rut adalah nenek moyang Sang Penebus.
Dalam kitab Roma 8 : 28,29
8:28 Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
8:29 Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.

3.     Metode Pembelajaran
4.     Kegiatan Belajar Mengajar
5.     Evaluasi Pembelajaran


Kitab I Samuel
Kitab Samuel bukan semata-mata sebagai sejarah raja Sameul sampai pada raja Daud, tetapi merupakan cerita tentang bagaimana Allah menangani umatnya.
Dalam kitab Samuel konteks PAK adalah :
1.  Tujuan Pembelajaran
2.  Materi Pembelajaran
a.     Allah menjawab Doa
Kitab ini menceritakan bahwa Allah menjawab doa yang sungguh-sungguh, baik doa pribadi maupun doa syafaat.  Berdoa merupakan pelayanan.  Dalam menjawab doa, Allah memberikan dan melakukan apa yang secara manusiawi tidak mungkin dilakukan.
b.     Allah memelihara milikNya
Tanpa memandang ketidaktaatan umat-Nya Allah berjanji untuk melaksanakan misi penyelamatannya dan membela kehormatanNya. Pada kesempatan ini Allah memberikan kepada umatNya pemimpin-pemimpin yang akan membawa mereka pada kemenangan.
Jika kita berada dalam kehendak Allah keberhasilan tidak bergantung pada kekuatan atau keahlian manusia.  Dia dapat mengambil yang terlemah dan memakai mereka bagi kemuliaan-Nya jika mereka mempercayai Allah.
c.      Kita harus benar dihadapa Allah
Allah memilih dan memakai mereka yang hatinya benar dihadapan-Nya.  Dia memberi karunia, kuasa dan berkat bagi mereka yang melayaniNya.  Oleh karena itu kita harus benar dihadapanNya, taat dan percaya, jika kita ingin mengalami berkat-Nya secara berkesinambungan.
3.    Metode Pembelajaran
4.    Kegiatan Belajar Mengajar
5.    Evaluasi pembelajaran

Kitab II Samuel
Kitab II Samuel seringkali dianggap sebagai sejarah kehidupan Daud.  Di dalamnya tentang keberhasilan, kegagalan dan dosa-dosa Daud, khususnya mengenai liku-liku dan perjuangan hidup yang harus dialaminya.  Daud menjadi pilihan Allah menjadi garis keluarga yang akan membawa kepada sang penebus.
Di dalam kitab ini, khususnya konteks PAK dapat disebut sebagai berikut :
1.  Tujuan Pembelajaran
2.  Materi Pembelajaran
a.     Allah memberi kemakmuran dan perlindungan
Umat yang percaya kepada Allah dan mencari kehendak Allah dalam kehidupan mereka boleh menyerahkan segala masalah mereka kepadaNya.  Allah siap untuk memberikan petunjuk dan manjadi tempat perlindungan di kala susah dan memimpin umatNya
b.     Kita semua rawan terhadap pencobaan 
Sifat manusia sama sejak dulu hingga kini, Setan menggoda kita melalui apa yang kita lihat dan rasakan, tetapi ini tidak berarti bahwa kita harus menyerah. Kita harus ingat akan kewajiban kita terhadap Allah dan taat kepada-Nya, dari pada menyerahkan pada keinginan diri sendiri.
c.      Keluarga adalah tempat pembuktian Kasih.
Tidak ada gunanya sukses dalam masyarakat, jika kehidupan keluarga kita tidak berkenan kepada Allah.  Tempat pertama kita membuktikan kasih-Nya adalah di dalam rumah sendiri dan dalam hubungan kekeluargaan.  Kasih yang sejati berarti disiplin dan ketaatan.  Demikian orang tua adalah ayah dan ibu yang sejati bagi anak-anak mereka dan anak-anak adalah putra-putri yang sejati bagi orang tua
d.     Meluruskan hunungan dengan Allah
Pada waktu kita berdosa dan sadar akan kebodohan kita, tidak ada gunanya untuk menutupi jejak kita.  Yang harus kita lakukan ialah mengakui serta menerima hukuman apapun yang akan dikirimkan Allah kepada kita.  Dalam hal ini perlu juga kita ingat bahwa segala sukses dan kemenangan yang telah kita capai bukan merupakan jaminan untuk tidak dapat gagal di masa yang akan datang.  Usia bukan jaminan terhadap segala cobaan. Kenyataan usia malah dapat membawa godaan-godaan baru
3.     Metode Pembelajaran
4.     Kegiatan Belajar Mengajar
5.     Evaluasi pembelajaran

Kitab I Raja-raja
Kitab 1 Raja-raja merupakan bagian pertama dari kisah yang pada mulanya merupakan satu kitab yang menceritakan mengenai kehidupan bangsa Israel selama empat abad sesuah kematian raja Daud dan pembuangan bangsa Israel ke Babel.  Kitab ini menceritakan bagaimana suatu negara yang kuat dan bersatu terpecah menjadi dua, bagaimana kerajaan utara yang lebih besar yang terus menerus berpaling dari Allah akhirnya dimusnahkan.  Bagaimana Yehuda juga gagal untuk memelihara perjanjian dengan Allah dan bagaimana negara itu juga dilanda bencana, yang mencapai puncaknya pada pengancuran Yerusalem dan pembuangan besar-besaran ke Babel.  I raja-raja merangkum 120 tahun pertama dari kisah yang lengkap.
Kitab I Raja-raja ini dalam konteks PAK mau mengatakan bahwa :
1.     Tujuan Pembelajaran
2.     Materi Pembelajaran
a.    Kedaulatan  Allah
Allah berdaulat atas bangsa Israel bisa kita temukan di ayat 9 : 9-18
19:9 Di sana masuklah ia ke dalam sebuah gua dan bermalam di situ. Maka firman TUHAN datang kepadanya, demikian: "Apakah kerjamu di sini, hai Elia?"
19:10 Jawabnya: "Aku bekerja segiat-giatnya bagi TUHAN, Allah semesta alam, karena orang Israel meninggalkan perjanjian-Mu, meruntuhkan mezbah-mezbah-Mu dan membunuh nabi-nabi-Mu dengan pedang; hanya aku seorang dirilah yang masih hidup dan mereka ingin mencabut nyawaku."
19:11 Lalu firman-Nya: "Keluarlah dan berdiri di atas gunung itu di hadapan TUHAN!" Maka TUHAN lalu! Angin besar dan kuat, yang membelah gunung-gunung dan memecahkan bukit-bukit batu, mendahului TUHAN. Tetapi tidak ada TUHAN dalam angin itu. Dan sesudah angin itu datanglah gempa. Tetapi tidak ada TUHAN dalam gempa itu.
19:12 Dan sesudah gempa itu datanglah api. Tetapi tidak ada TUHAN dalam api itu. Dan sesudah api itu datanglah bunyi angin sepoi-sepoi basa.
19:13 Segera sesudah Elia mendengarnya, ia menyelubungi mukanya dengan jubahnya, lalu pergi ke luar dan berdiri di pintu gua itu. Maka datanglah suara kepadanya yang berbunyi: "Apakah kerjamu di sini, hai Elia?"
19:14 Jawabnya: "Aku bekerja segiat-giatnya bagi TUHAN, Allah semesta alam, karena orang Israel meninggalkan perjanjian-Mu, meruntuhkan mezbah-mezbah-Mu dan membunuh nabi-nabi-Mu dengan pedang; hanya aku seorang dirilah yang masih hidup, dan mereka ingin mencabut nyawaku."
19:15 Firman TUHAN kepadanya: "Pergilah, kembalilah ke jalanmu, melalui padang gurun ke Damsyik, dan setelah engkau sampai, engkau harus mengurapi Hazael menjadi raja atas Aram.
19:16 Juga Yehu, cucu Nimsi, haruslah kauurapi menjadi raja atas Israel, dan Elisa bin Safat, dari Abel-Mehola, harus kauurapi menjadi nabi menggantikan engkau.
19:17 Maka siapa yang terluput dari pedang Hazael akan dibunuh oleh Yehu; dan siapa yang terluput dari pedang Yehu akan dibunuh oleh Elisa.
19:18 Tetapi Aku akan meninggalkan tujuh ribu orang di Israel, yakni semua orang yang tidak sujud menyembah Baal dan yang mulutnya tidak mencium dia."







b.     Kebenaran  Allah
Allah mengharapkan umatNya taat dan setia. Setelah negeri itu pecah I Raja-raja menggambarkan mengenai pemerintah delapan raja Israel dan empat raja Yehuda.
3.     Kegiatan Belajar Mengajar (KB)
Kegiatan belajar mengajar dalam kitab I Raja-raja, dilakukan di Istana kerjaan
4.     Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi Pembelajaran dalam kitab I Raja-raja, bahwa bangsa Israel mengalami degradasi tentang ketaatan.

Kitab II Raja-raja
Kitab II Raja-raja melanjutkan kisah tentang kerajaan Israel dan Yehuda beberapa saat sebelum kematian Nabi Elia, dan diteruskan sampai Israel dihancurkan dan Yehuda dibuang ke Babel.
Kitab II Raja-raja ini dalam konteks PAK mau mengatakan bahwa :
1.     Tujuan Pembelajaran
2.     Materi Pembelajaran
a.    Hamba-hamba Allah
Allah tidak selalu memilih orang yang sama . Sifat Elisa sangat berbeda dengan sifat Elia, tetapi kita juga dapat belajar dari dia mengenai bagaimana menjadi seseorang pemimpin bagi Allah :
b.    Pelayanan kepada Allah
a.    Pelayanan menuntut tanggung jawab :
Pelayan-pelayan Allah bertanggung jawab untuk memperkenalkan siapa Allah. 
b.    Allah sering bekerja sama dengan orang-orang yang tidak sempurna. Yoahas dan Yoas bukanlah raja-raja benar di mata Allah, tetapi mereka berdua mengakui kebesar kekuasaan Allah dan untuk itu Allah memberkati mereka berdua.
c.    Iman dan tindakan harus berjalan bersama-sama.
3.    Metode Pembelajaran
4.    Kegiatan Belajar Mengajar
5.    Evaluasi Pembelajaran

Kitab I Tawarikh
Kitab I Tawarikh merupakan buku sejarah yang khususnya menceritakan pemerintahan raja Daud (1000-961 SM).  Pasal-pasal pembukaan (1-8) merupakan ringkasan tentang sejarah mula-mula bangsa Israel dengan menuliskan silsilah keturunan yang dimulai dari Adam dan seterusnya. Kitab ini secara singkat juga menyebutkan kejatuhan Saul dan kenaikan Salomo.  Sisanya menceritakan mengenai Daud.
Kitab ini dalam konteks PAK adalah :
1.  Tujuan Pembelajaran
2.  Materi Pembelajaran
a.    Pesan untuk Gereja
Ibadah harus merupakan :
-       Suatu upacara yang menyenangkan
-       Pernyataan terima kasih yang diwarnai dengan musik
-       Perayaan yang penuh hormat
-       Pemujaan dengan penuh kerendahan hati
Pelayanan harus :
-       Dengan motivasi yang benar
-       Dengan roh yang benar
-       Tidak dengan sikap acuh tak acuh
-       Yang terbaik bagi Allah
Pembangunan harus :
-       Mencerminkan kebesaran Allah
-       Tidak membatasi visi kita tentang Allah
b.     Pesan bagi orang Kristen
-       Percaya kepada Allah dengan sepenuh hati
-       Taatilah Allah dengan sungguh-sungguh
-       Layanilah Allah dengan penuh sukacita
c.      Pesan bagi orang yang belum percaya
-       Allah bekerja di balik semua yang terjadi di dunia ini
-       Allah tidak boleh dipandang enteng
-       Tidak boleh berlaku jahat terhadap umat Allah.
3.     Metode Pembelajaran
4.     Kegiatan Belajar Mengajar
5.     Evaluasi Pembelajaran

Kitab II Tawarikh
Kitab II Tawarikh menceritakan kisah umat Allah dengan pemerintahan Raja Salomo.  Kitab ini menelusuri berbagai kejadian yang menimpa yehuda selama hampir empat ratus tahun sampai akhirnya negeri itu hancur, rakyatnya dibuang dan ibukitanya dihancurkan (587 SM). Kisah kehancuran ini bukan merupakan kata akhir Tawarikh.  Kalimat-kalimat terakhir dari kitab ini menunjukkan kepada masa depan yang penuh harapan ketika bangsa itu dipulihkan melalui maklumat raja Kores.
Kitab II Tawarikh dalam konteks PAK adalah sebagai berikut :
1.    Tujuan Pembelajaran
2.    Materi Pembelajaran
a.    Bagi pemerintahan dunia
-       Allah mengatur urusan semua bangsa
-       Allah mengharapkan ketaatan dari semua bangsa
-       Allah memakai nasib setiap bangsa untuk melaksanakan kehendakNya
-       Allah lebih kaya dari kekayaan segala bangsa
b.    Bagi orang-orang Kristen yang percaya
Sebagai pelaku ibadah
-       Ibadah harus berpusat pada kebesaran Allah
-       Ibadah memerlukan ketaatan yang sungguh-sungguh
-       Ibadah harus dijaga kekudusannya
-       Ibadah berarti menaikkan pujian dengan penuh kegembiraan
-       Ibadah menyangkut hal memberi dengan sukacita
Sebagai pekerja
-       Pelayanan atas dasar kemauan
-       Pelayanan harus tepat
-       Pelayanan harus ditunjukkan bagi Allah
Sebagai murid
-       Kita harus sering memperbaharui janji kita
-       Kita harus selalu siap mengahadapi pencobaan setiap hari
-       Kita harus mendengarkan suara Tuhan dengan hati-hati
-       Kita harus bertekad untuk menjadi murid yang teguh
3.     Metode Pembelajaran
4.     Kegiatan Belajar Mengajar
5.     Evaluasi Pembelajaran

Kitab Ezra
Kitab Ezra merupakan bagian dari suatu kisah bersambung yang dimulai dari permulaan I Tawarikh sampai akhir Nehemia.
Kitab Ezra dalam konteks PAK adalah sebagai berikut :
1.     Tujuan Pembelajaran
2.     Materi Pembelajaran
a.     Bagi para pemimpin Dunia
-       Allah mengatur segala masalah dunia
-       Allah akan memberkati mereka yang memperlakukan bangsa yang tertekan dengan adil
-       Allah akan menghargai mereka yang menepati janji.
b.     Bagi gereja Kristen
-       Uang harus diberikan untuk pekerjaan Allah dengan bebas dan dengan murah hati
-       Ibadah harus dipersembahkan kepada Allah dengan penuh sukacita
-       Persatuan dalam gereja itu penting
-       Jagalah kemurnian penyembahan  kepada Allah
c.      Bagi pribadi-pribadi Kristen
-       Jadikan ibadah kepada Allah sebagai prioritas utama
-       Jangan memandang enteng dosa
-       Pelajari Alkitab sungguh-sungguh
-       Taatilah Tuhan secara mutlak
-       Percayalah pada pemeliharaan Allah
-       Berilah persembahan dengan murah hati
3.     Metode Pembelajaran
4.     Kegiatan Belajar Mengajar
5.     Evaluasi Pembelajaran

Kitab Nehemia
Kitab Nehemia adalah kitab yang menceritakan Nabi Nehemia yang tidak melupakan bangsanya. Ia bersedia meninggalkan kemewahan dalam istana pergi ke Yerusalem untuk membangun kota Yerusalem.  Ia menjadi gubernur sipil dengan kuasa dari raja Persia.
Kitab Nehemia dalam konteks PAK adalah sebagai berikut :
1.     Tujuan Pembelajaran
2.     Materi Pembelajaran
a.    Contoh ketika Nehemia menerima kabar mengenai keadaan yang tragis di kota Yerusalem yang hancur , ia merasa sangat terharus.
b.    Nehemia sebelum melakukan tindakan, ia berdoa.  Pertama-tama yang ia cari adalah Tuhan.
c.    Bekerja untuk Allah tidak pernah tanpa tantangan. Nehemia mendapati bahwa ia mempunyai musuh baik di dalam maupun diluar kota Yerusalem.  Tetapi ia buktikan bahwa selalu ada kemungkinan untuk menang atas segala tantangan tentunya bersama Allah.
d.    Nehemia mengumpulkan rakyat untuk mendengarkan Firman Allah dan ternyata mereka memberi tanggapan positif.
3.    Metode Pembelajaran
4.    Kegiatan Belajar Mengajar
5.    Evaluasi Pembelajaran

Kitab Ester
Kitab Ester ini menggambarkan tentang istana Persia dan adat istiadatnya secara mendatail.  Dan juga kitab ini merupakan salah satu dari dua kitab dalam Alkitab yang judulnya diambil dari nama wanita.  Ada tiga alasan kenapa kitab ini ditulis : 1) kitab ini untuk menerangkan kepada bangsa Yahudi mengenai asal  mula Perayaan Purim yang mereka rayakan antara tanggal 13 dan 15 bulan adar (februari-Maret) lihat Ester 9 : 20 -32 dan 3 : 7 ; 2) Untuk memperingatkan umat terhadap anti- Semitisme.  Bangsa Yahudi adalah umat Allah yang istimewa.yang menduduki tempat yang unik dalam sejarah dan mempunyai kuasa untuk bertahan melawan segala yang jahat.; 3) Kitab ini memperlihatkan kuasa Allah untuk mengendalikan peristiwa dan memelihara umat-Nya, bahkan pada saat segala sesuatu tampaknya tak bersahabat dengan mereka.
Kitab Ester dalam konteks PAK adalah sebagai berikut :
1.  Tujuan Pembelajaran
2.  Materi Pembelajaran
a.     Kitab Ester memberikan keyakinan pada Allah karena Dia memelihara kita.
b.   Untuk percaya kepada Tuhan, sebab waktu Tuhan sangat sempurna
c.   Untuk melakukan apa yang benar dan menyerahkan selebihnya kepada Allah
d.  Untuk bertindak berani tak peduli apapun risikonya
e.  Untuk berdoa dalam saat-saat kristis
f.    Untuk mengasihi golongan minioritas rasial
g.  Untuk mengingat kasih Allah yang istimewa terhadap bangsa Yahudi
3.     Metode Pembelajaran
4.     Kegiatan Belajar Pembelajaran
5.     Evaluasi Pembelajaran











BAB IV KESIMPULAN

Kesimpulan dari pembahasan tentang analisa teologi  PAK dalam kitab Sejarah adalah sebagai berikut :
1.     Bahwa kitab sejarah dalam konteks PAK sudah dilaksanakan dengan baik, hanya masalah tempat, waktu dan fasilitas yang digunakan serta guru atau pengajar adalah Allah sendiri.
2.     Kitab sejarah yang terdiri dari Yosua, Hakim-hakim, Rut, I Samuel, II Samuel, I Raja-raja, II Raja-raja, I Tawarikh, II Tawarikh, Ezra, Nehemia, dan Ester.
3.     Kitab Sejarah dalam konteks PAK, sudah berjalan dengan baik, dan kita bisa berkaca dalam kitab sejarah, dan kita diajarkan bagaimana mengelola pendidikan  agaman kristen dengan baik.


















DAFTAR PUSTAKA


Weinata Sairin, 2000, Partisipasi Kristen Dalam Pembangunan Pendidikan di Indonesia, Jakarta: BPK Gunung Mulia.
John Balchim, dkk, 2005, Intisari Alkitab, Jakarta : Persekutuan Pembaca Alkitab.
LAI, 2000, Alkitab, Jakarta

Sumber Internet
https://id.wikipedia.org/wiki/Analisis, diposting tanggal 14 April 2014




[1] https://id.wikipedia.org/wiki/Analisis, diposting tanggal 14 April 2014
[2] Weinata Sairin, Partisipasi Kristen Dalam Pembangunan Pendidikan di Indonesia, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2000), 14